
Dari informasi yang dihimpun, kontes burung berkicau itu digelar di bekas Rumah Tanahan Militer (RTM) di Jalan Koblen, Bubutan, Surabaya pada Minggu (14/1/2018). Tarian seksi dilakukan di tengah penjurian.Video viral yang beredar memperlihatkan dua gadis sedang menari di tengah gantangan (arena) yang dipenuhi bangku. Mereka meliuk-liukkan badannya mengikuti irama musik. Pakaian yang mereka kenakan cukup seksi, hotpants, kaos yang diikat separuh badan, dan sepatu boot.
![]() |
Tarian seksi yang diperagakan dua gadis tersebut memantik peserta kontes dan panitia untuk mendekat. Satu persatu peserta dan panitia mendekat lalu nyawer. Suasana riuh seperti itu berlangsung hingga tarian selesai.
Komentar pada media sosial terhadap tarian seksi itu beragam. Dan hampir semuanya mengecam karena di tengah kontes tersebut, juga ada anak-anak yang turut hadir.
Tarian seksi di tengah kontes burung itu dibenarkan ketua panitia acara, Darusalam. Pria 36 tahun itu mengatakan bahwa hari itu memang digelar kontes burung love bird untuk memperingati hari jadi yang kelima komunitas burung love bird Surabaya.
Tarian seksi tersebut diaku Darusalam memang ada. Tetapi tarian seksi itu tidak masuk dalam susunan acara dan sifatnya spontanitas.
![]() |
“Itu yang menari merupakan SPG kami di setiap event lomba yang digelar,” kata Darusalam kepada wartawan di Polsek Bubutan, Rabu (17/1/2018).
Darusalam menjelaskan, dia spontanitas menyuruh dua SPG tersebut menari di tengah panasnya penjurian yang terjadi. “Itu di luar skenario kami, karena saat itu situasi perlombaan lagi panas-panasnya karena peserta tidak puas dengan keputusan juri,” kata Darusalam.
Darusalam juga tidak menduga jika penampilan dua SPG itu dipersoalkan masyarakat dan menjadi viral. “Kami mnyesal dan minta maaf karena saat itu tujuan kami adalah meredam emosi peserta. Jadi spontanitas, kita tidak bisa berpikir panjang,” ungkapnya.