RAHMAT Hidayat saat tiba di RS M Djamil Padang, Senin (19/2) untuk menjalani pengobatan
TANAH DATAR, HALUAN – Penderitaan Rahmat Hidayat, remaja 15 tahun yang merupakan anak dari keluarga tidak mampu di Tanah Datar mendapat perhatian banyak pihak. Dimana yang selama ini sakitnya tidak tertangani maksimal. Namun kini penderitaannya mulai terobati dengan adanya pengobatan secara medis di RSUP M Djamil Padang.
Remaja malang itu tinggal bersama orang tua yang hanya seorang buruh serabutan dengan kondisi rumah tangga yang cukup memprihatinkan.
Aldoris, simpatisan yang peduli, kepada Haluan, Senin (19/2) mengatakan, Rahmat Hidayat berasal dari Jorong Mutiara Nagari Batu Taba, Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Rahmad diketahui sejak lahir mengalami kelainan pada kelaminnya. Ia harus hidup tanpa kelamin, membuat remaja ini juga harus hidup tanpa mengecam pendidikan layaknya orang seusianya, tapi apa daya penyakit yang dikatakan aneh ini harus ditanggung Rahmat sejak lahir.
Berbagai upaya sudah dilakukan orang tuanya untuk kesembuhan anaknya. Walau sudah memiliki kartu KIS dan BPJS tetapi orangtuanya Datuk Bianso masih juga kesulitan biaya untuk membawa Rahmat berobat.
“Apa daya, kehidupan yang sangat pas-pasan ia harus membanting tulang untuk dapat memiliki bekal membawa Rahmat ke rumah sakit.
Kemarin, Minggu, (18/2) Rahmat harus menjalani pengobatan di rumah sakit M Djamil di Padang. Namun karena kondisi keuangan guna biaya selama di rumah sakit, orangtuanya pesimis untuk menjalani kesempatan itu. Karena kondisi ekonomi yang entah kapan lagi kesempatan untuk ke Padang dia sendiri tidak tahu,” sebut Aldoris.
Dikatakan, melalui upaya pengalangan dana kami ingin berbagi bersama, dengan menyisihkan sedikit reski kepada keluarga Rahmat, mungkin ia akan terbantu dan dapat dibawa keluarganya menjalani pengobatan.
“Kita juga berharap kepada masyarakat yang memiliki reski lebih agar peduli dan dapat membantu anak malang ini, begitu juga kepada Pemkab Tanah Datar melalui dinas terkait dapat memberikan bantuannya,” harapnya.
Sementara, Zulfitrah, 32, mamak Rahmad menceritakan, Rahmad memiliki alat kelamin tetapi tidak memiliki saluran pada air seni. Pada tahun 2004, sebutnya, Rahmad sudah pernah dibawa ke RSUP Dr M Djamil Kota Padang.
“Karena keterbatasan biaya berobat senilai Rp3,5 juta, kami membawanya kembali ke kampung. Selama itu pula hingga tahun ini, keponakan saya ini selalu menutupi dirinya karena malu,” ungkap Zulfitrah.
Sebut pria paruh baya ini, pada awal Februari 2018 sejumlah pemuda dan penjabat di wilayah tempat tinggalnya memberikan jalan untuk pengobatan ke RSUD Ali Hanafiah, pihak rumah sakit kemudian merujuk RH ke RSUP DR M Djamil.