
PADANG,HALUAN—Ribuan karyawan Basko hotel dan Mal mengadu ke Walikota Padang, pasca eksekusi pada Kamis (18/1) atas bangunan Basko. Ribuan Karyawan tersebut gusar, akan kemana mereka bekerja, jika diberhentikan Basko akibat terkena eksekusi lahan.
Ribuan Karyawan berteriak dan membawa spanduk, agar Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah segera mengambil tindakan. Sehingga mereka, masih bisa bekerja ke depannya.
Spanduk bertuliskan “Kami seluruh penyewa Basko Grand Mall terancam PHK”, “Kami karyawan Basko Grand Mall menolak eksekusi brutal”, “eksekusi brutal merusak gedung tempat kami bekerja dan mencari nafkah”.
“Ribuan jumlah kami bekerja dan menggangtungkan hidup dari sini pak. Jika di eksekusi akan kemana kami bekerja. Bukankah bapak tahu, mencari pekerjaan sangat sulit di Kota Padang,”ucap Karyawan Basko Hotel Riri kepada Haluan, Minggu (21/1).
Riri yang sudah lebih dua tahun bekerja, tidak bisa menahan tangis mengingat eksekusi lahan yang akan kembali dilanjutkan pada hari ini Senin (22/2). Jika, eksekusi kembali dilanjutkan sesuai dengan batas lahan yang ditentukan, maka bangunan akan bisa rubuh.
“Kalau jadi eksekusi lanjutan, kami pasti akan dirumahkan. Liat saja, batas lahan eksekusi hampir mencapai setengah bagian gedung,”jelas wanita 22 tahun ini.
Menurut anak kelima dari tujuh orang bersaudara ini, ia sangat bersyukur bisa bekerja di Basko Hotel. Selama dua tahun lebih bekerja, ia merasa nyaman. Sebab petinggi-petinggi Hotel Basko, sangat menghargai karyawan-karyawan yang ada dibawah.
“Saya setiap harinya bekerja sebagai FB Servis, tetapi kami tidak pernah dipandang sebelah mata. Hal ini yang membuat saya betah bekerja disini,”sebutnya sembari menyampaikan akan menikah setelah Lebaran Idul Fitri tahun ini.
Selain Riri, karyawan Hotel Basko Mona sangat berharap tidak terjadi eksekusi bangunan Basko hari ini. Mona, tidak ingin menjadi penggangguran, sehingga tidak bisa membantu keluarga.
“Saya baru empat bulan bekerja disini. Baru terasa enaknya bekerja tidak perlu minta uang ke orangtua lagi. Tapi sekarang kami terancaman diberhentikan jika eksekusi terus berlanjut,”sebut warga Lubuk Alung ini.
Mona berharap Walikota Padang segera mengambil tindakan. Kalau tidak, ribuan karyawan Basko Hotel dan Mal akan menambah pengganguran di Kota Padang.
“Kalau saya diberhentikan, adakah lapangan pekerjaan yang bisa menampung saya esok. Tanpa harus menunggu-nunggu lowongan terlebih dahulu,”sebut Mona biasa bekerja dibagian restoran.
Sementara itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah sesampainya di Basko Mal, langsung meninjau keaadan gedung tersebut. Ia prihatin melihat kondisi bangunan yang hancur akibat eksekusi. Usai melihat keadaan gedung, ribuan karyawan langsung mengadu ke Walikota Padang.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah berjanji akan menemui pihak PT KAI untuk mencarikan solusi atas persoalan yang terjadi.
Mahyeldi tidak menginginkan, eksekusi lahan yang terjadi tersebut menjadi kabar “petakut” bagi investor yang akan berinvestasi di Kota Padang. Apalagi saat ini Kota Padang sedang gencar-gencarnya mencari investor untuk membangun kota ini.
“Kita tidak ingin atas kejadian ini, pihak investor menjadi takut untuk berinvestasi,”jelas Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, Basko sudah memberikan kontribusi yang besar bagi Kota Padang. Mengingat Baskolah orang pertama yang mendirikan Mall di Kota Padang. Sehingga ribuan tenaga kerja terserap, dan ekonomi pun menggeliat.
“Kita sangat prihatin, ada 1200 orang karyawan di Basko Grand Mal dan Hotel. Mereka perlu jaminan, bagaimana bisa beraktivitas kembali. Hal ini harus menjadi pertimbangan seluruh pihak,”kata Mahyeldi.
Selain itu, Mahyeldi menyebut, tidak ingin suasana menjadi tidak kondusif akibat eksekusi lahan basko. Apalagi pada awal Februari nanti Kota Padang akan dikunjungi Presiden RI Joko Widodo dalam rangka Hari Pers Nasional.
“Kami akan mencarikan solusi dengan PT. KAI, dan kami dengar sudah ada komunikasi. Kita harapkan seluruh pihak berpikir jauh kedepan atas apa yang dilakukan,”sebut Wako.
Ditambahkan Mahyeldi, pihak Pemko Padang akan mendukung jika pihak Basko akan melakukan tuntutan atas apa yang terjadi.
“Jika pihak Basko merasa ada pelanggaran dari segi hukum, kita juga memberi peluang untuk melakukan tuntutan. Kita juga memberi dukungan untuk itu, dalam rangka menegakkan aturan,”tegas Mahyeldi.