PADANG – Pemprov Sumbar segera menetapkan nama untuk Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Kereta api yang disiapkan untuk mengangkut penumpang dari Stasiun Simpang Haru, di Kota Padang menuju BIM tersebut diprediksi bakal tiba pada minggu ketiga Februari ini.
“Bedasarkan rapat yang kami lakukan beberapa hari yang lalu dengan pihak terkait dihimpun usulan 12 nama untuk kereta api BIM. Kemudian disepakati tiga nama, saat ini telah diusulkan ke Gubernur untuk nantinya ditetapkan nama kereta api BIM tersebut. Yakninya, Pedati Expres, Ranah Minang Expres dan Minangkabau Expres,” sebut Kepala Dinas Perhubungan Amran, kemarin.
Dikatakannya, penyiapan nama dilakukan seiring dengan akan sampainya kereta api BIM pada minggu ketiga Februari 2018. Setelah itu bakal ada uji coba di jalur sepanjang 23 kilometer yang akan dilalui kereta api tersebut. Kemungkinan akan memakan waktu selama 20 hari hingga 30 hari, dan ditargetkan kereta api BIM dapat beroperasi April atau Mei mendatang.
“Untuk prasarananya kita telah siap, tinggal sarananya(Kereta api) yang belum. Akhir April atau awal Mei akan diresmikan . Siapa yang akan meresmikan tengah menjadi perjuangan dari Kementerian Perhubungan. Kalau saat Presiden datang di puncak HPN 9 Februari ini tidak terburu. Sebab untuk membawa kereta bandara itu dari Madiun memakan waktu sekitar tiga minggu naik kapalnya,” ujarnya.
Ditambahkannya, setelah semua proses ujicoba selesai atau menjelang kereta api bandara beroperasi juga akan ditetapkan tarif yang akan digunakan. Adanya kereta api bandara ini bertujuan untuk mengintegrasikan pelayanan transportasi udara dengan moda kereta api serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kereta api.
“Skybrige (jembatan gantung) menuju terminal penumpang BIM telah selesai, lift dan eskalator juga telah ada. Itu semuanya disiapkan untuk memudahkan pergerakan penumpang dari dan menuju stasiun BIM. Jadi saat turun kereta api para penumpang bisa langsung sampai di bandara,” pungkasnya.