Ketua TP-PKK Propinsi Sumatera Barat, Ny. Nevi Prayitno memberikan arahan didampingi Ketua TP-PKK Kota Bukitinggi, Ny. Yessi Ramlan Nurmatias
BUKITTINGGI – Kelompok Wanita Tani (KWT) Mayang Sari V Kelurahan Kubu Gulai Bancah Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, salah satu kelompok penerima bantuan dana APBN melalui Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat, yang mengadakan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), dikunjungi Ketua TP-PKK Propinsi Sumatera Barat, Ny. Nevi Prayitno didampingi Ketua TP-PKK Kota Bukitinggi, Ny. Yessi Ramlan Nurmatias dan Kepala Dinas Pertanian Melwizardi, Minggu (4/2).
Nevi Irwan Prayitno dalam keterangannya mengatakan, kedatangannya dalam rangka pembinaan dan monitoring terhadap pelaksanaan pemanfaatan pekarangan melalui kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kota Bukittinggi. Sekaligus monitoring pemanfaatan bantuan dana tersebut.
Kelompok Mayang Sari V membangun rumah bibit, menanam sayur dan buah serta kolam ikan (sebagaimana dokumentasi).
Optimalisasi Lahan Pekarangan melaui kawasan Rumah Pangan Lestari adalah suatu upaya untuk meningkatkan gizi keluarga. Pola KRPL merupakan aktualisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dengan maksimalisasi produktifitas lahan lain yang ada di lingkungannya untuk pengembangan ketersediaan pangan yang beranekaragam tiap rumah dalam suatu wilayah desa.
“Konsep KRPL yang ditumbuh kembangkan mempunyai pengertian sebagai kawasan/wilayah yang dibangun dari beberapa Rumah Pangan Lestari, yakni unit-unit rumah tangga yang menerapkan prinsip pemanfaatan pekarangan secara optimal yang ramah lingkungan dan ditopang pula oleh maksimalisasi produktifitas lahan diluar pekarangan di dalam kawasan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya berbasis partisipasi aktif dan kolektifitas/ terintegrasi dalam masyarakatnya,” ucap Nevi Irwan Prayitno.
Selanjutnya dikatakan, target yang ingin dicapai lewat KRPL, adalah meningkatkan keaneka ragaman dan keseimbangan pangan masyarakat dalam kawasan yang ditunjukkan dengan meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH) diwilayah itu dan penurunan pangsa pengeluaran pangan tingkat rumah tangga (P3RT) semakin kecil P3RT maka semakin mantap aspek ketahanan pangan/ kemandirian pangannya.
Nevi menilai, Kelompok Mayang Sari V yang dikunjungi kali ini telah memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah. Karena nampak dari apa yang ditanam dan dipanen. Nampak pemanfaatan pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sehingga terjamin ketersediaan bahan pangan beraneka ragam secara terus menerus dan mampu memenuhi gizi keluarga.
“Menanam (kegiatan bercocok tanam) dapat melembutkan hati. Hati yang lembut akan mudah menerima nasehat dan mengikuti kebenaran. Menanam juga terbukti dapat mencegah pikun”. Sebuah studi yang diterbitkan Journal of Alzheimers Disease menemukan aktivitas fisik, termasuk berkebun, mampu mengurangi risiko penyakit pikun akut (demensia) hingga 50 persen. Penelitian mengungkapkan, terapi holtikultura menarik bagi pasien demensia dan berdampak positif pada kesejahteraan masa tua mereka, imbuh Nevi Irwan Prayitno.
Sedangkan Ketua TP-PKK Kota Bukittinggi, Yesi Endriani Ramlan Nurmatias menyampaikan bahwa kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan sangat bermanfaat bagi pemenuhan pangan keluarga.
“Dengan bercocok tanam ketersedian pangan bagi keluarga akan lebih terjamin terutama dari segi kualitas dan keamanan pangan. Disamping itu juga pemanfaatan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga berdampak pada stabilisasi tingkat inflasi di Kota Bukittinggi,” katanya.
Karena itu, Yessi berterimakasih kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT), Dasa Wisma dan kader PKK yang telah berperan dan berpartisipasi aktif pada kegiatan ini.
“Semoga kedepannya akan memberi dampak yang lebih luas,” pungkas Yesi Endriani Ramlan Nurmatias.