Ibu Muda Meninggal Akibat DBD, DKK Padang Imbau Warga Waspada

Ibu Muda Meninggal Akibat DBD, DKK Padang Imbau Warga WaspadaIlustasi/Haluan

PADANG, HARIANHALUAN.COM–Panyakit Demam Berdarah (DBD) kembali merenggut nyawa, Senin (15/1).  Kali ini korbannya Sabrina (28) warga Tanjung Aur, Balai Gadang Lubuk Minturun Padang.

Malang tak bisa ditolak, empat hari menderita DBD, nyawanya sudak tak tertolong. Hal ini di ungkapkan Jowari (70) (andung/nenek korban).

Dikataknnya, korban tidak mempunyai penyakit sebelumnya. Tiba-tiba saja korban demam tinggi dan dalam empat hari korban tidak terselamatkan.

“Sabrina tidak mengidap penyakit apa-apa, namun langsung saja demam tinggi dan dibawa ke rumah sakit kemudian dia tidak tertolong,” ujar Jowari

Selain ituYul (57) kakak korban (dunsanak ibu) mengatakan, awalnya korban demam biasa , ketika demam tinggi korban ternyata mengidap penyakit DBD.

“Awalnya pada hari Senin Sabrina demam biasa dan dibawa berobat ke RSI Siti Rahmah pada hari Selasa (9/1). Kemudian langsung dibawa pulang.

Rabunya Sabrina demam tinggi menggigil, Kamis pukul 03.00 WIB pagi, sabrina kami antar ke RSI Siti Rahmah.

Pada hari Sabtu (13/1) sekitar pukul 22.00 WIB Sabrina dirujuk ke RSUP M. Djamil. Kita hanya bisa berusaha, pada 15 Januari sekitar pukul 01.00 WIB pagi nyawa Sabrina tidak bisa ditolong,” tambahnya

Yul juga menjelaskan, Sabrina meninggalkan satu orang putra yang berumur dua tahun. Pihaknya mengatakan korban adalah satu-satunya anak perempuan dalam keluarga mereka.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Fery Mulyani membenarkan bahwa Sabrina meninggal karena DBD. Dengan kasus ini ia mengharap masyarakat lebih waspada dan tidak memandang enteng.

Ia mengatakan, untuk mencegah penyebaran DBD ini, Dinkes bersama dengan Puskesmas di Kota Padang membentuk tim membasmi jentik. Tim ini pun turun langsung ke masyarakat untuk memberikan pengetahuan dan pencegahan DBD di masyarakat apakh itu dengan melakukan pengasapan (Fogging).

“Intinya untuk mencegah penyakit DBD ini diawali dari rumah sendiri dengan cara 3M plus, yaitu menguras, mengubur, dan menutup, dan plusnya memakai obat nyamuk,” terangnya.

Dinkes Kota Padang mencatat dalam tahun 2016 kasus kematian akibat DBD telah menurun sekitar 70 persen. Pada tahun 2016 tingkat kematian berjumlah 11 orang yang meninggal akibat DBD di bandingkan pada tahun 2017 yang berjumlah empat orang yang meninggal.

Fery Mulyani selaku Kepala Dinas Kota Padang juga menyampaikan turut berduka cita sedalam dalamnya kepada SN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 6 = 12