Ketiga Orang yang mencurigakan saat diintrograsi oleh Kasi Ops Pol PP, Intel Polres Padang Panjang dan Intel Kodim 0307 Tanah Datar,
PADANG PANJANG – Satuan Polisi Pamong Paraja (Pol PP) dan Damkar Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) mengamankan tiga orang mencurigakan tanpa identitas, dengan motif menanyakan guru besar dan ulama di Kota berhawa sejuk itu, Jumat (16/2).
Antisipasi tindakan kekerasan terhadap ulama yang kerap terjadi belakangan ini, membuat Satuan Polisi dan Damkar Padang Panjang melakukan antisipasi dengan mengamankan tiga orang asal Pulau Jawa dan Aceh Selatan di dua tempat yang berbeda di Kota Padang Panjang, di masjid Babusalam Bukit Surungan dan Masjid Maimuna Ali Thawaib Putra Padang Panjang.
Kasi Ops Pol PP Padang Panjang Musbenzakir, saat ditemui di Mako Pol PP mengatakan, berdasarkan laporan dari masyarat ada satu dari tiga orang yang mencurigakan dengan motif menayakan para ulama dan guru besar di pesantren Thawalin Putra kota setempat, dan dua orang lagi bercerita akan menuntut ilmu agama kepada ulama di Padang Pajang namun setelah dilakukan intrograsi jawaban dari ketiga orang tersebut berbelit-belit dan berbeda dari cerita warga yang sempat menanyakan tujuan ketiga orang tersebut berada di Masjid Babusalam terminal Bukit Surungan dan Masjid Maimuna Ali Thawalib Putra.
“Kami dapat laporan bahwasannya ada tiga orang yang menanyakan beberpa nama ulama besar di Padang Panjang, dan satu dari dua orang itu telah melakukan sholat dengan tidak lazimnya rukun solat yang diajarkan agama kita (red-Islam), berdasarkan dari laporan tersebut ketiga orang ini kita bawa untuk dimintai keterangan,” ujar Musbenzakir.
Tambah Musbenzakir, setelah kita intrograsi ternyata satu dari tiga yang bernama Amin (28) Asal Aceh selatan mengaku ingin mencari guru besar untuk dijadikan orang tua angkat dan mengobati penyakitnya. Amin sendiri diamankan pada pukul 8.15 WIB di Thawalib Putra. Dan dua orang lagi bernama Zulkifli Latif (58) asal Jakarta dan Seno (43) Asal Banyumas, yang diamankan pada pukul 8.30 WIB.
“Ketiga orang ini sudah kita mintai keterangan dan kita periksa barang-barang bawaanya, namun dari ketiganya kita tidak menemukan identitas KTP yang lengkap,” terang Musbenzakir.
Sementara itu Zulkifli, mengaku, dirinya dan Seno hendak pergi ke Duri menemui rekannya disana. “Saya sudah dua hari di Padang Panjang dan numpang bermalam di masjid Babusalam terminal Bukittsurungan dan rencananya saya dan sodara saya Seno akan ke Duri untuk menemui temam di Duri,” ungkap Zulkifli bersama Seno.
Berbeda dengan keterengan Amin, pemuda asal Aceh Selatan, ia mangaku sudah melanglang buana selama beberapa tahun terakhir untuk mencari guru dan orang tua angkat serta untuk menuntut ilmu dan mengobati penyakit yang berada dalam tubuhnya.
“Saya sudah lama meninggalkan Aceh, tujuan saya cuma satu yakni mencari guru dan orang tua angkat, serta orang yang bisa menyembuhkan penyakit saya, saya hidup sebatang kara, makanya saya pergi dari satu kota ke kota lain tanpa arah,” terang Amin.
Lebih lanjut Musbenzakir mengatakan, kegiatan ini merupakan operasi rutin yang di lakukan sebagai bentuk memberikan kenyamanan terhadap warga Padang Panjang dengan berkoordinasi dengan Polisi dan TNI di Wilayah Hukum Padang Panjang.
“Sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap kenyamanan dan keaman masyarakat Padang Panjang, kita melakukan kegiatan rutin antisipasi kekerasan dan penyakit masyarakat seperti ini dengan bantuan dari aparat kepolisian dan TNI, guna terciptanya kondisi yang aman dan terkendali,” jelas Mubenzakir.
Musbenzakir juga menghimbau, kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap orang baru yang mencurigakan, laporkan segera, apabila menemukan dan melihat tidakan yang mencurigakan ke aparat setempat baik melalui Satpol PP, Polisi ataupun ke TNI.
“Lebih baik mencegah daripada terlanjur kejadian,” Tegas Musbenzakir didampingi Anggota Intel Polres Padang Panjang, Bhabinkantibmas, Intel Kodim 0307 Tanah Datar dan Babinsa wilayah Koramil 01 Padang Panjang.
sumber:MinangkabauNews