Tanggul Jembol, Limbah Sawit Cemari Lahan Pertanian

Tanggul Jembol, Limbah Sawit Cemari Lahan PertanianTANGGUL JEBOL–Sejumlah warga melihat tanggul limbah yang jebol di Pasar Durian, Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Selasa (7/8). Jebolnya tanggul itu diduga menyebabkan lahan pertanian milik warga ikut tercemar. ist

 

 

 

 

 

AGAM, HARIANHALUAN.COM- Tanggul Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT.Bukit Sawit Semesta (BSS) di Pasar Durian, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Jebol, Senin (6/8). Kejadian tersebut membuat resah masyarakat yang berada di sekitar lokasi.

Kolam pengolahan limbah tersebut bobol diduga karena tak kuat menahan debit air limbah akibat hujan lebat. Bocornya limbah ke aliran sungai diduga menyebabkan ratusan hektar areal pertanian tercemar.

Selain itu ribuan ikan di sepanjang aliran sungai di bagian hilir kawasan pabrik mati. Bahkan air limbah menyebar sampai ke aliran irigasi sawah milik penduduk setempat dengan warna air menghitam yang menebar bau tak sedap.

Tokoh masyarakat Manggopoh, Nasir, mengatakan, masyarakat resah dengan kejadian itu. Menurutnya perusahaan tersebut harus bertanggung jawab terhadap pertanian masyarakat.

“Ikan di aliran sungai juga sudah banyak yang mati. Kejadian ini harus menjadi catatan. Sehingga tidak ada kelalaian lagi pada kemudian hari. Perusahaan juga harus lebih peduli terhadap masyarakat di lingkungan perusahaan tersebut,” tuturnya, Selasa (7/8).

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Agam, Isman Imran mengatakan, Pemkab, masyarakat dan perusahan sudah sepakat, agar perusahaan bertanggung jawab terhadap segala kerugian yang yang disebabkan limbah bocor kepada masyarakat.

“Dalam pertemuan bersama pihak terkait, disepakati adanya tim yang akan mengusut serta menangani peristiwa itu. Tim terdiri dari perwakilan masyarakat, kepolisian, dan dinas terkait,” ucapnya.

Ketua LSM LKPM Agam Suardi mengatakan, efek dari limbah bocor itu sangat mengkhawatirkan. Limbah dari kolam IPAL tersebut memenuhi aliran sungai dan irigasi di sekitar Pasar Durian yang bermuara ke wilayah Tanjung Mutiara.

Ia menambahkan, karena kasus bobolnya kolam IPAL tersebut sudah dua kali terjadi.

” Tumpahan limbah akibat jebolnya tanggul penahan di kolam IPAL PT.BSS tersebut meluas ke wilayah lain, terutama ke kecamatan Tanjung Mutiara, hal ini harus ditindaklanjuti dengan cepat,” ungkapnya.

Humas PT BSS, Rido mengatakan, perusahaan akan bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita masyarakat akibat limbah. Selain itu perusahaan juga akan mentaati item-item yang sudah disepakati bersama masyarakat.

Ia menerangkan, peristiwa itu berawal dari beton kolam pengolah limbah pabrik pengolah sawit yang jebol, saat turunnya hujan deras.

Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin (6/8) sekitar pukul 16.35 WIB. Pada malamnya diketahui hujan lebat mendera kawasan daerah itu. Lalu, sungai yang berada di sekitar lokasi juga ikut meluap, karena debet air dari hulu lebih besar dan daya tampung sungai kecil sehingga mengakibatkan banjir.

Begitu tanggul penahan kolam pengolah limbah itu pecah, air yang menggenang penuh di kolam menyebar menghantam lahan pertanian sekitarnya. Beton tebing penahan itu bobol lebih-kurang sepanjang 7 meter.

“Perusahaan bertanggung jawab atas musibah ini dan akan menyelesaikan dengan masyarakat yang terkena imbas jebolnya tanggul kolam pengolah limbah tersebut,” ujar Rido.(h/yat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 2