Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan 100 persen dari perkiraan populasi anak usia sembilan hingga 15 tahun di daerah itu mendapatkan imunisasi campak dan rubella pada 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday mengatakan itu terkait pelaksanaan imunisasi massal campak dan rubella di Sumbar pada Agustus hingga September 2018.
Agar target itu bisa tercapai, sejak awal Dinas Kesehatan bersama pihak terkait berupaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi, salah satunya menggandeng organisasi wartawan, PWI. Dukungan datang dari United Nations Children’s Fund (Unicef), dan organisasi kemasyarakatan seperti Majlis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar. Ia menyebutkan Ketua MUI Sumbar Gusrizar Gazahar langsung menelpon penyedia vaksin terkait bahan dasar yang diakui halal.
Persoalan bahan dasar vaksin yang halal penting untuk ditegaskan di Sumbar karena sebagian masyarakat yang mayoritas islam enggan menggunakan vaksin yang berbahan dasar tidak halal.
Pelaksanaannya nanti petugas puskesmas harus mencari data anak usia tersebut, serta melakukan imunisasi dengan turun langsung ke sekolah baik Paud, TK ataupun SD dan SMP.
Perwakilan Unicef, Ari Rukmantara menambahkan, dengan adanya imunisasi sejak dini kepada anak, penyebaran virus akan dapat dicegah lebih cepat sehingga penduduk Indonesia dapat kebal dari penyebaran virus. Sementara itu, Ketua PWI Sumbar Heranof Firdaus mengatakan sosialisasi pada awak media sangat tepat dilakukan karena bisa menjadi penyambung lidah kepada masyarakat.
Diharapkan dengan informasi memadai di media, orang tua akan sadar pentingnya imunisasi dan mendukung hal tersebut.