
Jakarta, CNN Indonesia — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menemui Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk membahas pergantian Fahri Hamzah dari kursi pimpinan DPR.
“Secepatnya kami akan menemui pak Bambang Soesatyo, meski saat ini kami masih menunggu proses kasasi di Mahkamah Agung (MA),” kata Ketua Bidang Humas DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah kepada CNN Indonesia.com, Selasa (16/1).
Pada Desember 2017, Presiden PKS Sohibul Iman telah menunjuk Ledia untuk menggantikan Fahri Hamzah sebagai pimpinan DPR. Pimpinan fraksi PKS telah menyampaikan surat bernomor 09/EXT/FPKS/DPRRI/12/2017 tentang pencabutan Fahri Hamzah saat rapat Badan Musyawarah DPR, 11 Desember 2017.
Surat itu tak direspon karena saat itu kursi Ketua DPR masih kosong setelah Setya Novanto mengundurkan diri.
Proses pergantian Fahri sebagai wakil Ketua DPR masih belum dapat diproses karena Fahri dan PKS masih bersengketa di pengadilan.
Konflik antara DPP PKS dengan Fahri Hamzah dipicu oleh pemecatan sepihak DPP terhadap Fahri pada 2016.
Fahri yang merasa keberatan kemudian menggugat pemecatannya itu ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Wakil Ketua DPR itu menang pada tingkat pertama.
PN Jakarta Selatan menyatakan secara tegas bahwa pemberhentian Fahri Hamzah sebagai anggota PKS, anggota DPR dan Wakil Ketua DPR RI dalam keadaan status quo (tidak mempunyai kekuatan hukum/tidak berlaku) sampai ada putusan berkekuatan hukum tetap.
PKS kemudian melakukan upaya banding yang akhirnya ditolak oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Atas putusan banding itu, Fahri kini masih berstatus kader PKS, anggota DPR, dan Wakil Ketua DPR. Namun PKS tetap tak mengakui posisi Fahri tersebut. Tak cuma itu, DPP PKS juga dikenai sanksi imateril dengan membayar denda Rp 30 miliar.
PKS kemudian kembali melakukan upaya hukum dengan mengajukan kasasi ke MA, dan hingga kini belum ada putusan terkait perkara itu.
Ledia mengatakan, proses pergantian Fahri sepenuhnya berada dalam kewenangan fraksi PKS.
“Tunggu putusan MA,” kata dia.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengatakan, putusan di tingkat banding telah membuktikan posisinya sebagai kader PKS dan Wakil Ketua DPR kuat secara hukum.
Fahri menyatakan bakal tetap setia menjadi kader PKS dan akan berbuat apapun untuk menyelamatkan partai.
Kata Fahri, sudah banyak kesalahan yang dilakukan pimpinan PKS. Kesalahan itu dilakukan pimpinan terhadap kader, sistem kaderisasi, dan kultur partai. Dia khawatir jika tidak diperbaiki dapat menjadi bumerang bagi partai.