
“Sebetulnya ditujukan untuk umat agama mana? Jika untuk semua agama lantas apakah Presiden sudah mengkonfirmasi bagaimana setiap agama meletakkan pondasi pengaturannya dalam kehidupan bernegara?” kata Idil kepada SINDOnews, Selasa (28/3/2017).
Sebab kata dia, khawatirnya pernyataan Presiden Jokowi tersebut menjadi bias terhadap agama tertentu. Dia juga berpendapat, pernyataan Presiden Jokowi itu masih luas dan tidak clear menyangkut persoalan apa.
Dia sepakat jika terkait dengan jangan mengaitkan agama dengan perilaku korupsi misalnya. Namun, jika kaitannya dengan relevansi kehidupan politik dan bernegara, Idil percaya bahwa tidak ada satu agamapun yang tidak mengatur soal tersebut.
“Karena itu, Presiden menurut saya tidak perlu membuat pernyataan-pernyataan yang rancu seperti ini, yang pada akhirnya menjadi pernyataan yang provokatif dan memicu komentar negatif terhadap diri Presiden sendiri,” pungkasnya.