Padang, (Antara Sumbar) – Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat menargetkan setiap anak lahir di daerah itu dapat memiliki akte kelahiran sebagai salah satu dokumen kependudukan.
“Untuk mewujudkan setiap anak yang lahir dapat memiliki akte kelahiran, kami bekerja sama dengan instansi kesehatan mulai dari bidan, puskesmas hingga rumah sakit sehingga ketika ada anak lahir aktenya segera diproses,” kata Wali Kota Padang Mahyeldi di Padang, Rabu (27/12).
Ia menyampaikan hal itu pada saat menerima rombongan media trip Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka meninjau kota Padang sebagai salah satu dari enam kota di Indonesia yang memperoleh penghargaan Kkategori Nindya untuk kota layak anak.
Menurutnya, jika segera diurus setelah lahir maka proses penerbitan akte akan lebih cepat.
Sementara bagi yang belum memiliki akte kelahiran terus dilakukan sosialisasi agar masyarakat segera mengurus melalui lurah RT dan RW, katanya.
Ia menargetkan sebanyak delapan persen anak yang belum memiliki akte kelahiran bisa dituntaskan pada 2018.
Sebelumnya berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang mencatat sekitar 261.985 jiwa atau sekitar 92 persen anak berusia 0 sampai 18 tahun di daerah itu sudah memiliki akta kelahiran hingga Oktober 2017.
Sementara Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA Lenny Rosalin mengemukakan ada dua syarat minimal yang harus dipenuhi agar suatu kota memperoleh status layak anak harus memiliki dua syarat yaitu semua anak memiliki akte kelahiran dan tidak ada pernikahan anak.
Saat ini sudah ada 349 kabupaten dan kota yang telah menginisiasi untuk menjadi ‘Kabupaten-Kota Layak Anak’ (KLA), berdasarkan evaluasi 126 kabupaten dan kota yang telah mendapatkan penghargaaan KLA dari berberapa kategori, kata dia.
Ia menyampaikan membangun kota layak anak adalah kerja bersama antara pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan juga media, sehingga daerah yang dapat mengukur kemampuannya kapan dapat mencapai predikat kabupaten-kota layak anak.