Foto: Ilustrasi
detikcom, Noumea – Gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) yang berpusat di bawah laut, mengguncang Pasifik Selatan. Gempa kuat ini dilaporkan memicu gelombang tsunami kecil di sepanjang pantai Fiji, New Caledonia dan Vanuatu.
Dilaporkan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS), seperti dilansir Reuters, Rabu (29/8/2018), pusat gempa bawah laut itu ada di kedalaman 10 kilometer dan berada di titik berjarak 372 kilometer sebelah timur ibu kota Noumea, New Caledonia.
Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Hawaii dalam buletin terbarunya melaporkan tidak ada laporan kerusakan akibat gempa bumi itu.
Namun disebutkan bahwa gelombang tsunami berbahaya dengan tinggi mencapai 1 meter diperkirakan menerjang New Caledonia, Fiji dan Vanuatu.
Disebutkan juga oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, kenaikan gelombang setinggi 30 cm mungkin terjadi di sepanjang garis pantai di wilayah Pasifik hingga sejauh wilayah Australia, Papua Nugini dan Selandia Baru.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Departemen Pertahanan Sipil New Caledonia, Olivier Ciry, gelombang setinggi 40 cm tercatat menerjang Grande Terre, pulau utama di wilayah tersebut.
Sedangkan di Pulau Loyalty yang masih ada di wilayah New Caledonia, ketinggian gelombang tsunami hanya mencapai 5 cm. Pulau itu diketahui hanya berjarak 100 kilometer dari pusat gempa.
“Kami merasakannya (gempa-red) dan mereka merasakannya lebih kuat di Pulau Loyalty … ada sedikit pergerakan di lautan tapi tidak ada kerusakan pada gedung-gedung setempat, tidak ada korban luka dan semuanya sudah berakhir sekarang,” ujar Ciry.
Pejabat teknis Departemen Pemantauan Seismologi Fiji, Laisenia Rawace, menyatakan: “Kami masih memantau situasi dan masih standby tapi tidak ada apa-apa pada tide gauges (pendeteksi tsunami-red) untuk sementara waktu.”
Area yang menjadi pusat gempa berada di kawasan Cincin Api Pasifik. Gempa terbaru ini terjadi 10 hari setelah gempa besar mengguncang perairan dekat Fiji.