Dirlantas Polda Sumbar Tak Sepakat Bila Kemacetan Disebut Kodrat

Dirlantas Polda Sumbar Tak Sepakat Bila Kemacetan Disebut Kodrat     Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar AKBP Singgamata SIK dan jajaran sat berkunjung ke kantor harianhaluan.com di Padang, Kamis (26/1).

PADANG, HARIANHALUAN.COM – Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar KBP Singgamata SIK mengatakan dua persoalan lalu lintas, yakni kecelakaan lalu lintas dan kemacetan pada ruas jalan utama sebagai prioritasnya. Namun, ia meyakini upaya tersebut sulit terwujud jika seluruh pihak terkait tak ikut bersama memecahkan persoalan itu, termasuk media .

Dalam diskusi yang berlangsung cair, secara lugas perwira polri jebolan Akpol tahun 1995 itu sudah melirik kondisi lalu lintas secara umum. Salah satu hal yang menarik perhatiannya adalah soal kemacetan lalu lintas, terutama saat hari libur. Menurutnya, hal ini mesti bisa diminimalisir sehingga arus lalu lintas bisa bergerak.

“Insya allah, kalau bisa bersama-sama menuntaskan tentu ada jalan keluarnya. Di tempat saya bertugas dahulu saat menjadi Kapolres di Lumajang, Jawa Timur, hal serupa juga saya temukan. Alhamdulillah, semua komponen terkait hingga kepala daerah, mau bergandeng tangan untuk menuntaskan persoalan macet, terutama pada titik-titik pasar tumpah. Jadi, tidak tepat jika ada pihak-pihak yang menyebutkan kemacetan sebagai kodrat,”katanya.

Dari penyampaiannya tersebut, mantan Kapolres Malang Kota, Polda Jatim ini terkesan tertantang untuk menyelesaikan persoalan macet di Sumbar, terutama di ruas jalan utama. Ia sudah memutuskan dengan timnya untuk turun mengidentifikasi dan mengenal seperti apa, yang katanya sudah menjadi penyakit turunan perihal macet di rute Padang – Bukittinggi dan meyakini akan menemukan solusi dengan catatan seluruh pihak terkait harus ikut turun.

“Saya tertantang dengan segala kekurangan untuk ikut membantu berpikir, menganalisa dan mencari solusi dari permasalahan kemacetan yang sudah seolah menjadi legenda di Sumbar yaitu rute Padang – Bukittinggi”. Katanya saat menyambangi Redaksi Haluan Kamis (25/1).

Singgamata menargetkan untuk menurunkan durasi kemacetan mulai dari 6 jam misalnya, menjadi 4 jam. Karenanya, ia mengaku siap turun ke lokasi tersebut karena sampai saat baru mendapat sebatas informasi lisan dari staffnya.

“Target saya kalau yang sebelumnya durasi kemacetan Padang – Bukitinggi mungkin sepuluh jam turun dari itu atau dari selama ini padat-tersumbat menjadi padat merambat dan saya akan turun bar tau persis apa permasalahannya,”tambahnya.

Selain problematika kemacetan Singgamata menyampaikan berkaitan dengan dekade aksi keselamatan berkendara, yang menjadi amanat PBB dan sudah diratifikasi tahun 2010, targetnya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, termasuk menurunkan fatalitas korban meninggal dunia dan luka berat.

“Saya hadir di Sumbar dengan data awal di tahun 2017 berada di angka 2.600 angka kecelakaan. Target saya menurunkan itu dengan angka realisitis 20%, untuk menurunkan itu bukan pekerjaan mudah dan saya perlu dukungan semua pihak,”katanya.

Bagaimana caranya? Menurut perwira yang dua tahun terakhir bertugas sebagai Sespri Presiden SBY ini, hal yang paling awal yang dilakukan adalah pendekatan yang baik preemtiv dan preventif. Tapi, jika upaya ini masih belum maksimal, tentu upaya penegakkan hukum dengan tegas harus diterapkan agar berdampak ke tengah masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 8