Padang,(Antaranews Sumbar) – PT Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Padang memperketat pemeriksaan kapal mereka sebelum berlayar pascaperistiwa tenggelamnya kapal penyeberangan di Danau Toba dan di Perairan Selayar.
Manajer Usaha dan Teknik ASDP Indonesia Cabang Padang Nikcson Ambarita di Padang, Kamis mengatakan pemeriksaan kapal biasanya dilakukan satu kali dalam seminggu, setelah peristiwa tersebut pemeriksaan kapal wajib dilakukan setiap hari.
“Kami perintahkan anak buah kapal untuk melakukan pemeriksaan setiap hari mulai dari mesin, alat keselamatan, lambung kapal dan lainnya,” katanya.
Selain pemeriksaan yang dilakukan operator, juga pemeriksaan kapal yang dilakukan oleh pihak Syahbandar. Kapal yang akan berlayar harus mengantongi izin dari dari pihak Syahbandar setelah mereka melakukan pemeriksaan kapal.
Ia mengatakan ASDP IndonesiaCabang Padang saat ini memiliki dua unit kapal untuk mengangkut orang dan barang dari Kota Padang menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai atau sebaliknya.
Kedua kapal tersebut yaitu KM Gambolo dan KM Ambu-Ambu yang melayani penyebarangan dari Pelabuhan Bungus Kota Padang ke Pelabuhan Tua Peijat, Pulau Sikakap, Pulau Sikabaluan dan Pulau Siberut.
Kapal itu memiliki sistem pengamanan yang cukup memadai mulai mulai dari jaket pelampung sebanyak 400 unit untuk kapasitas 300 penumpang. Selain itu kapal tersebut juga dilengkapi Inflatable Life Raft (ILF) sebagai alat penyelamat.
Di dalam satu kapal terdapat 16 unit ILF, setiap satu ILF dapat menampung 25 orang dan dilengkapi dengan makanan dan minuman untuk bertahan hidup.
Ia mengatakan kecelakaan kapal penyeberangan yang terjadi beberapa hari lalu tidak mengurangi minat masyarakat melakukan penyeberangan dari Padang ke Mentawai atau sebaliknya.
“Saat ini jumlah penumpang masih tinggi karena masih dalam periode arus balik yakni 50 persen dari kapasitas yang ada. Apabila anak-anak telah bersekolah kembali jumlahnya bias turun lagi,” katanya. (*)