
Jakarta, CNN Indonesia — PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA menyatakan bahwa Merpati Nusantara Airlines (MNA) telah mendapatkan investor yang akan menanamkan modal ke perusahaan pelat merah tersebut.
Direktur Utama PPA Henry Sihotang mengatakan bahwa sudah ada investor dalam negeri yang menyatakan minatnya untuk mengelola Merpati Nusantara Airlines (Merpati).
Henry belum mau menyebut investasi yang akan ditanamkan investor tersebut untuk membeli saham Merpati. Dia hanya mengatakan bahwa kemungkinan besar nilai investasi yang akan ditanamkan tidak akan jauh berbeda dengan jumlah utang Merpati ke sejumlah krediturnya yang mencapai Rp10,7 triliun.
“Kurang lebih jumlahnya sebesar itu,” katanya, Senin (16/7).
Investor tersebut sempat memiliki usaha yang bergerak dalam bisnis maskapai pesawat. “Nanti dia akan bekerjasama dengan investor luar untuk pendanaan dan pesawat,” katanya.
Operasional Merpati saat ini tengah terhenti akibat kesulitan keuangan. Saat ini BUMN tersebut sedang menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Rencananya, utang kepada kreditur sebesar Rp10,7 triliun akan dikonversi menjadi saham di Merpati.
“Dengan kreditur masuk saham pemerintah akan terdilusi, tapi nanti investor masuk maka yang saham kreditur ini jadi terdilusi. Jadi nanti yang mayoritas ya investor,” katanya.
Henry mengatakan semua rencana investasi di Merpati tersebut sampai saat ini masih terus dimatangkan.