JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya stagnan di kisaran angka 5 persen. Ia mengatakan hal tersebut tidak seimbang dengan anggaran negara yang memiliki kenaikan sebesar 100 persen tiap 10 tahun. ”
Dijelaskan Kalla, hal itu disebabkan oleh anggaran rutin negara, termasuk anggaran belanja barang, lebih besar nilainya dibandingkan anggaran pembangunan. “Tahun ini, anggaran belanja barang sekitar Rp 300 triliun, sedangkan anggaran pembangunan itu hampir Rp 200 triliun. Ada perbedaan hampir 100 triliun dengan anggaran belanja barang,” jelas JK.
Anggaran belanja yang lebih besar dan tidak diimbangi dengan anggaran pembangunan mengakibatkan minimnya infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah tentu saja menginginkan pertumbuhan yang lebih tinggi, di mana akan tercapai pembangunan yang berkualitas. Menurutnya, hal itu dapat tercapai dengan koordinasi berbagai lembaga dan instansi pemerintah.