Dimas Setiawan PRONEWS FM – the smart news radio
Korban persekusi atau pemburuan sewenang-wenang terkait ‘The Ahok Effect‘, dokter Fiera Lovita menyatakan belum memikirkan langkah hukum untuk mempores perlakuan intimidasi yang dilakukan Front Pembela Islam di Kota Solok, Sumatera Barat. Fiera mengatakan lebih memikirkan kondisi psikologis kedua anaknya yang berusia 5 dan 9 tahun daripada melaporkan balik FPI ke polisi.
Dokter Fiera bertugas di RSUD Kota Solok, Sumatera Barat. Dia mendapatkan intimidasi gara-gara statusnya di Facebook terkait persoalan hukum pentolan FPI Rizieq Shihab atas kasus pornografi.
Saat ini, Fiera dan dua anaknya itu tengah berada di Jakarta untuk menenangkan situasi pascakeluar dari Kota Solok dua hari lalu. Menurut Fiera, untuk sementara ia mengambil cuti kerja dan dua anaknya meliburkan diri dari sekolah.
Kasus Fiera ini mendapat simpati sejumlah LSM, termasuk Garda Pemuda Ansor yang membantunya keluar dari Kota Solok. Sebab, kata Fiera, sejak kasus itu mencuat ia kerak dituding sebagai biang pembawa masalah.